Pages

Powered by Blogger.

pengunjung

Wednesday, March 12, 2014

Miris!! Indonesia Hanya Dapat 1% Dari Tambang Emas Freeport Papua

Miris!! Indonesia Hanya Dapat 1% Dari Tambang Emas Freeport Papua Papua Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam sangat luar biasa. Baik kekayaan minyak bumi, tambang maupun kekayaan alam lainnya. Tentu saja kenyataan ini sangat ironis jika kita bandingkan dengan kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya. Salah satu kekayaan alam yang kita miliki adalah Emas. Coba kita telusuri salah satu tambang emas raksasa yang ada di Papua, Tambang Grasberg di Tembagapura. Tambang ini adalah tambang emas terbesar di dunia, dan merupakan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Wajar saja jika tambang ini merupakan tambang emas terbesar di dunia, dengan Luas eksplorasi tambang Grasberg sekitar 212,343 hektar. Luas kedalaman lubangnya melebihi 230 kilometer persegi. Bayangkan saja, lubangnya hingga bisa dilihat dari luar angkasa. Tambang Grasberg memiliki cadangan 2,5 Milyar Ton Metrik. Berdasarkan produksi tahun 2008, tambang Grasberg dapat memproduksi EMAS 14,58 Ton per-hari, PERAK 55,00 Ton per-hari, dan TEMBAGA 14297,75 Ton per-hari. Tambang Grasberg juga memiliki jalur bawah tanah yang berada jauh di bawah permukaan hingga kedalaman 1.785 meter, ini merupakan pertambangan bawah tanah terbesar di dunia. Dengan jalur terowongan sepanjang 90 kilometer, dan pekerja sekitar 9.127 orang karyawan. Dan secara tertulis, ini prosedur rencana pengembangan ‪#‎Grasberg‬ : Gunung Bijih Timur (GBT) — Mine life 1980-1994, Production capacity of 28,000 Ton per-hari ( SUDAH HABIS ) Intermediate Ore Zone (IOZ) — Mine life 1994-2003, dengan production capacity of 10,000 s/d 26,000 Ton per-hari ( SUDAH HABIS ) Deep Ore Zone (DOZ) — Mine life 2000-2018, dengan production capacity of 25,000 s/d 80,000 Ton per-hari ( SEDANG PRODUKSI – di kerat hingga keratan terakhir) Ertsberg Stockwork Zone (ESZ) — Mine life 2008-2012, dengan production capacity of 35,000 s/d 80,000 Ton per-hari »( SEDANG PRODUKSI – dikerat hingga keratan terakhir) Mill Level Zone (MLZ) — Mine life 2016-2026, dengan production capacity of 35,000 Ton per-hari ( SEDANG PENGEMBANGAN – akan di kerat hingga keratan terakhir) Deep MLZ — Mine life 2021-2042, dengan production capacity of 40,000 s/d 50,000 Ton per-hari ( SEDANG PENGEMBANGAN – akan dikerat hingga keratan terakhir) Sangat miris, dengan kekayaan alam sebesar ini tentu saja akan dapat menjamin kesejahteraan rakyat Indonesia, bahkan mampu membayar seluruh utang negara ini. Seharusnya dengan kekayaan alam sebesar ini kita tidak perlu ribut-ribut dengan mencabut subsidi BBM, kita bisa memenuhi semua kebutuhan rakyat jika kekayaan alam tersebut dikelola dengan benar. Namun pertanyaan besarnya adalah, mengapa sebagian besar rakyat kita masih hidup di bawah garis kemiskinan, belum lagi utang Indonesia saat ini sudah mencapai tidak kurang dari Rp 2.000 triliun. Ternyata, dari tambang Grasberg bercadangan luar biasa ini, dari tambang emas terbesar di dunia ini, kepemilikan pemerintah RI hanya 1%, kepemilikan PT Indocopper Investama (swasta) 9% dan kepemilikan PT FREEPORT MCMORAN (Amerika Serikat) 90,64%. Mengapa negara hanya dapat 1%? Tambang ini berada di bumi Indonesia, berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat, bukan berada di sebuah negara yang terjajah. Pada hakikatnya Indonesia sedang dijajah oleh Amerika Serikat melalui tangan-tangan korporasinya dibantu pemerintahan boneka yang tidak mampu berkata tidak pada penjajah.

No comments:

Post a Comment